Belajar Musik, Cara Warga Afghanistan Meredam Luka Perang

Minggu, 22 Januari 2012


REPUBLIKA.CO.ID, Luka batin akibat perang berkepanjangan tampaknya tidak mudah untuk dihilangkan begitu saja. Namun, masyarakat Afghanistan punya cara sendiri untuk meredam luka itu, yaitu lewat musik.
Suasana indah itulah yang mengalun dari akademi musik satu-satunya di Afghanistan. Di tempat ini, para murid diajari bermain musik dengan harapan mereka lebih nyaman di tengah gejolak perang dan kemiskinan.
''Kami berkomitmen untuk membangun kembali kehidupan yang hancur lewat musik. Ini menjadi kekuatan kami untuk pulih,'' ujar Ahmad Sarmast, kepala Institut Musik Nasional Afghanistan.

Saat ini institut tersebut memiliki 140 murid. Sayangnya, guru di sini pun harus menghadapi kenyataan bahwa anak-anak pun punya kendala sendiri untuk belajar. Maklum saja, sebagian besar murid adalah anak-anak yatim piatu atau anak jalanan.
Namun, itu tidak berarti mereka harus menyerah. ''Semua terobsesi untuk belajar musik,'' ujar guru vokal dan terompet, Mashal Arman.
''Mereka sangat haus belajar musik dan seni. Sangat menyenangkan karena pada akhirnya kita melihat bahwa negeri ini mulai berubah,'' ujar Mashal yang juga putri musisi kondang Afghanistan ini.

Dan, alunan musik lembut yang terdengar seolah mengubah puing-puing yang hancur akibat perang menjadi harapan indah di masa depan.

Sumber : http://www.republika.co.id/berita/senggang/musik/12/01/16/lxv2q8-belajar-musik-cara-warga-afghanistan-meredam-luka-perang

Pengaruh Musik Dalam Proses Pembelajaran

Menurut Ahli saraf dari Harvard University, Mark Tramo, M.D., getaran musik yang masuk melalui telinga dapat mempengaruhi kejiwaan, Ini terjadi karena didalam otak manusia, terdapat jutaan neuron dari sirkuit secara unik menjadi aktif ketika kita mendengar musik. Neuron-neuron ini menyebar ke berbagai daerah di otak, termasuk pusat auditori di belahan kiri dan belahan kanan. Mulai dari sinilah kaitan antara musik dan kecerdasan terjadi. Makanya tidak salah pada abad 19 seorang penulis di Inggris pernah berkata “Musik itu adalah nyanyian para malaikat”.
Penelitian bagaimana pengaruh musik terhadap kecerdasan juga dilakukan oleh psikolog Fran Rauscher dan Gordon Shawdari University of California-Irvine, Amerika Serikat pada tahun 1994. Hasil penelitian yang dilakukan membuktikan bahwa erat kaitan antara kemahiran bermusik dengan penguasaan level matematika yang tinggi, dan keterampilan-keterampilan sains. Setelah delapan bulan, penelitian kedua pakar ini menunjukkan bahwa anak-anak yang mendapatkan program pendidikan musik, meningkat inteligensi spasialnya (kecerdasan ruang) sebesar 46% dibandingkan dengan anak-anak yang tidak diekspos oleh musik ( sumber : http://begotsantoso.com/info-pendidikan/musik-dan-kecerdasan )
Berdasarkan dari penelitian diatas, saya mencoba menyebarkan angket untuk mengetahui seberapa pengaruh musik untuk memotivasi belajar dan apa alasannya. Dan inilah jawabannya :
Tanggapan Positif
“ karena materi bisa lebiih cepat masuk ke otak.
Contoh musiknya : musik classic , music instrumental “
“ mendengarkan musik bisa membuat lebih semangat.
Contoh music R N B”
“ bisa merelaksasi kinerja otak.
Contoh musicnya : Instrumental”
“Berpengaruh untuk memacu adrenalin kita jadi termotivasi untuk belajar.
Contoh music : Rock”
“Berpengaruh karena bisa membuat lebih semangat dalam belajar.
Contoh music : Slow Rock”
“ Sangat berpengaruh , karena jika ada musik materi yang didapatkan lebih cepat ditangkap.
Contoh music : Slow music”

Tanggapan Negative
“Tidak berpengaruh , karena belajar dalam keadaan tenang lebih bisa masuk ke otak. Tapi music berpengaruh untuk menyemati diri atau sekadar untuk refreshing otak, karena dapat menimbulkan mood positif untuk belajar lagi “
“Tidak berpengaruh karena belajar dalam keadaan tenang lebih cepat menangkap materi yang diterima”
“ Berpengaruh tapi bukan buat belajar tapi untuk membuat diri menjadi lebih semangat”
“Tidak berpengaruh , karena belajar itu menggunakan otak , sedangkan musik itu menggunakan emosi perasaan.”

Sumber : http://luthfis.wordpress.com/2008/04/20/pengaruh-musik-terhadap-perkembangan-kognitif-dan-kecerdasan-emosi/

Randai Kuantan Singingi

Gesekan Piual—Biola, hentakan pukulan Gondang dan tiupan lapri (Serunai), diiringi langkah tari merupsakan ciri khas tersendiri dari Randai Kuantan. Salah satu bentuk kesenian rakyat tradisional Kabupaten Kuantan Singingi. Randai Kuantan merupakan kesenian rakyat yang komunikatif, lahir dan berkembang di tengah-tengah masyarakat Kuantan. Randai Kuantan membawakan suatu cerita yang sudah disusun sedemikian rupa dengan dialog dan pantun logat Melayu Kuantan, disertai lagu-lagu Melayu Kuantan sebagai paningkah babak-babak cerita.

Memang suatu pertunjukan kesenia rakyat yang membuat kita pun ingin ikut bergoyang melihatnya, bahkan mengelitik hati. Tak urung gelak tawa pun akan keluar dengan seketika. Cerita yang dibawakan biasanya sudah melekat di hati orang Rantau Kuantan, sehingga randai sudah begitu akrab di tengah-tengah masyarakat.

Tak di ketahui secara pasti, kapan randai mulai ada di daerah ini. Tetapi apabila menilik dari sejarah, maka randai ini telah ada semenjak zaman penjajahan Belanda dulu. Randai di pergelarkan dalam acara pesta perkawinan, sunatan, doa padang, kenduri kampung dan acara lainnya yang dianggap perlu untuk menampilkan Randai.

Biasnya dilaksanakan pada malam hari, memakan waktu 2 hingga 4 jam. Disinilah orang sekampung mendapat hiburan dan bisa bertemu dengan kawan-kawan dari lain desa.
Berhasilnya sebuah pertunjukan tidak terlepas dari peran serta pemain, pemusik dan penontonnya. Untuk sebuayh cerita yang akan dibawakan biasanya memakan waktu latihan sekitar satu bulan atau lebih. Memang waktu latihannya tidak setiap hari, rutinnya hanya pada malam Ahad.

Tetapi apabila akan mengadakan pertunjukan maka waktu latihannya akan ditambah sesuai dengan kesepakatan bersama. Dengan jumlah anggota 15 sampai 30 orang untuk satu tim randai, terdiri dari penari, pemusik, dan tokoh dalam cerita. Jumlah tokoh tergantung cerita yang dibawakan. Biasanya jumlah pemusik tetap. Satu Piual, 2-3 gendang, satu peniup lapri.
Keunikan randai memang mempunyai daya tarik tersendiri dibandingkan denga kesenia rakyat lainnya yang hidup di Rantau Kuantan. Antara lain adalah, adanya tokoh wanita di perankan oleh laki-laki yang berpakaian wanita, dan sindiran-sindiran terhadap pejabat dalam bentuk pantun.
Tokoh wanita yang diperankan laki-laki ini dimaksudkan untuk menjaga adat dan norma-norma Agama. Karena latihan pada malam hari dan pertunjukan juga pada malam hari, sehingga kalau ada anak dara yang tampil ini merupakan suatu yang tabu bagi masyarakat. Selain itu juga untuk menjaga supaya hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi.

Sewaktu pementasan para Anak Randai membentuk lingkaran dan menari sambil mengelilingi lingkaran, sehingga pemain tidask berkesan berserakan dan terlihat rapi. Menyaksikan Randai Kuantan kita akan terbuai dan merasakan suasana kehidupan desa. Bermain, kebun karet, bergurau, bersorak sorai serta berbincang, tentu dengan lidah pelat Melayu Kuantan. Sehingga perantau yang pulang kampung ke Rantau Kuantan tak pernah melawatkan pertunjukan ini.
Untuk menyaksikan pertunjukan Randai Kuantan bukanlah hal yang sulit, karena Randai Kuantan sampai saat ini tetap banyak didapatkan di Rantau Kuantan, bahkan pada saat ini hampir setiap desa mempunyai kelompok randai.

Sebuah kelompok Randai juga mempunyai sutradara yang mengatur jalan cerita sebuah pertunjukan randai. Sutradara atau peramu cerita harus mempunyai wawasan yang luas terutama dalam hal pengembangan dialog dan pantun. Tidak hanya itu, dia sedikit banyak juga harus mengerti tentang peralatan alat musik yang digunakan. Disinilah sutradara dituntut untuk menampilkan yang terbaik. Sehingga penonton tidak merasa bosan dengan alur ceritanya.
Peran pemerintah untuk melastarikan kesenian tradisonal Kuantan ini memang ada. Terbukti dengan diperlombakannya kesenian ini pada setiap Festival Pacu Jalur di Teluk Kuantan. Disinilah mereka bisa menguji kemampuan kelompoknya untuk menjadi yang terbaik. selain itu pada Festival Budaya melayu (FBM) 1997 di Pekanbaru, randai juga diikutsertakan mewakili kontingen Inderagiri Hulu—sebelum mekar menjadi Kuantan Singngi.

Masyarakat Rantau kuantan sering kali mengadakan hajatan dengan mengundang sebuah kelompok Randai. dengan demikian mereka tidak merasa jenuh dengan latihan saja, mereka juga akan mandapat masukan berupa uang lelah sebagai ucapan terima kasih. Peran masyarakat setempatlah yang sebenarnya paling dominan. sehingga Randai Kuantan tetap melekat dihati masyarakat.

Tinggi la Bukik si Batu Rijal
Tompek Batanam Si Sudu-sudu
Abang Kan Poi Adiak Kan Tinggal
Bajawek Solam Kito dahulu

Itulah salah satu pantun dalam Randai Kuantan yang bercerita tentang Ali Baba dan Fatimah Kayo. Cerita ini mengisahkan perjalanan hidup sepasang suami istri yang hidup di Kampung Kopah Teluk Kuantan.

Saat ini Randai Kuantan masih tetap eksis, malah telah sampai ke mancanegara, dan dipunggawai oleh Fakhri Semekot dan kawan-kawan.
Sumber : http://www.sungaikuantan.com/2008/09/randai-kuantan.html

Tugas Seni Budaya Kelas X1 SMA.N PINTAR Kab.Kuantan Singingi

 Materi : TEORI MUSIK
Tangga nada adalah serangkaian not yang disusun mengikuti urutan abjad. Urutan abjad ini lazimnya ditulis dengan memakai huruf besar, bisa dimulai dari huruf A sebagai not pertama dan yang paling rendah dan berakhir dengan A juga, not ke delapan atau not terakhir dan paling tinggi. Not ke delapan ini disebut oktaf.
Urutannya demikian: A B C D E F G A. Kalau dibunyikan dengan memakai not, urutan abjad ini menjadi: la, si, do, re, mi, fa, sol, la. Dalam bahasa Inggris, satu nada disebut tone sementara setengah nada disebut semitone. Ada tiga jenis tangga nada utama dalam ilmu musik Barat, yaitu :
1. Tangga nada mayor,
memiliki ciri-ciri :
  1. Bersifat riang gembira
  2. Bersemangat
  3. Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada Do = C
  4. Mempunyai pola interval : 1 , 1 ,. ½, 1 , 1 , 1,  ½                                                                                                                                              Contoh lagu yang bertangga nada mayor adalah Maju Tak Gentar, Indinesia Raya, Hari merdeka, Halo-halo Bandung, Indonesia Jaya, Garuda Pancasila, Mars Pelajar.
2. Tangga nada kromatik, merupakan tangga nada yang mempunyai jarak antar nadanya hanya ½ .  
Contoh : C – Cis – D – Dis- E – F – Fis – G – Gis – A – Ais – B
3. Tangga nada minor, 
memiliki ciri-ciri :
  1. Kurang bersemangat.
  2. Bersifat sedih
  3. Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada La = A
  4. Mempunyai pola interval : 1 , ½ , 1 , 1 , ½ , 1 , 1 .
    Contoh lagu yang bertangga nada minor adalah Syukur, Tuhan, Gugur Bunga.
 Selain itu ada yang disebut dengan "Tangga nada dasar" dan ada yang disebut dengan "tangga nada # (baca: kruis/kres) atau b (baca: mol). Tangga nada dasar adalah tangga nada dengan nada dasar 1 (baca: do) = C. Tangga nada ini disebut dasar, karena pada tangga nada ini tidak ada kres/mol. Dan dari tangga nada inilah semua perhitungan kres/mol dimulai. Tangga nada 1=C bila ditulis menjadi : C-D-E-F-G-A-B-ke C lagi. Dengan menulis tangga nada yg ditulis "do sama dengan" bisa diartikan sebagai tangga nada mayor. Kalau tangga nada minor ditulis bukan dengan "do sama dengan", melainkan umumnya "la sama dengan". Di setiap tangga nada mayor berlaku sebuh hukum yang namanya hukum jarak yaitu : tu-tu-nga-tu-tu-tu-nga, yaitu artinya: satu-satu-setengah-satu-satu-satu-setengah. Dari mana jarak satu atau setengah ini. Bila dijabarkan yang tu-tu-nga-tu-tu-tu-nga  tadi menjadi : 
jarak C ke D = 1, D ke E = 1, E ke F = 1/2, F ke G = 1, G ke A = 1, A ke B = 1, dan B ke C lagi = 1/2.  
Jadi yang berjarak setengah di tangga nada ini adalah dari E ke F dan B ke C. Sedangkan tangga nada minor rumusnya: tu-nga-tu-tu-nga-tu-tu. Sehingga di tangga nada dasar minornya adalah : A-B-C-D-E-F-G-A. Bila dijabarkan menjadi :
Jarak A ke B = 1, B ke C = 1/2, C ke D = 1, D ke E = 1, E ke F = 1/2, F ke G = 1, dan G ke A lagi = 1.
 
Tangga Nada Kres/Mol
Kres digunakan untuk menaikkan nada setengah, kalau mol digunakan untuk menurunkan nada setengah. Contoh C# adalah C naik setengah. Nada C# ini sama dengan Db, karena Db adalah nada D turun setengah. Karena jarak C ke D adalah satu, maka C#=Db.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, tangga nada kres ada 7 mulai dari tangga nada 1# sampai 7#. Rumusnya adalah: untuk menentukan nada dasar tangga nada 1# diambil dari nada kelima tangga nada dasar. Untuk menentukan nada dasar tangga nada 2# diambil dari nada kelima tangga nada 1#, dst. Sehingga bila diurutkan menjadi :
Tangga nada dasar : C-D-E-F-G-A-B-C
Tangga nada 1# : G-A-B-C-D-E-F#-G
Untuk menentukan nada-nadanya pake rumus tutungatututunga di atas.
Uraiannya : G ke A =1, A ke B = 1, B ke C = 1/2, C ke D = 1, D ke E = 1, E ke F# = 1, dan F# ke G = 1/2.
Sehingga bila diteruskan menjadi :
Tangga nada 2# : D-E-F#-G-A-B-C#-D
Tangga nada 3# : A-B-C#-D-E-F#-G#-A
Tangga nada 4# : E-F#-G#-A-B-C#-D#-E
Tangga nada 5# : B-C#-D#-E-F#-G#-A#-B
Tangga nada 6# : F#-G#-A#-B-C#-D#-E#-F#
Tangga nada 7# : C#-D#-E#-F#-G#-A#-B#-C#
Terhenti sampai 7#, karena semua nadanya sudah menjadi #.
Sedangkan untuk tangga nada mol rumusnya nada dasar diambil dari nada keempat tangga nada sebelumnya, dan rumus urutannya seperti di atas (tutungatututunga). Sehingga urutannya menjadi :
Tangga nada dasar : C-D-E-F-G-A-B-C
Tangga nada 1b : F-G-A-Bb-C-D-E-F
Tangga nada 2b : Bb-C-D-Eb-F-G-A-Bb
Tangga nada 3b : Eb-F-G-Ab-Bb-C-D-Eb
Tangga nada 4b : Ab-Bb-C-Db-Eb-F-G-Ab
Tangga nada 5b : Db-Eb-F-Gb-Ab-Bb-C-Db
Tangga nada 6b : Gb-Ab-Bb-Cb-Db-Eb-F-Gb
Tangga nada 7b : Cb-Db-Eb-Fb-Gb-Ab-Bb-Cb